Hello
sobat, ketika ingin membeli sebuah perangkat elektronik seperti komputer
ataupun smartphone, kita sering
melihat yang namanya chipset pada spesifikasinya. Namun bagi sebagian orang
istilah chipset sendiri masih terdengar asing dan sering salah dalam
memaknainya. Lalu apa itu chipset? Apa fungsinya? Dan bagaimana cara memilih chipset yang baik? Berikut penjelasan
lengkapnya sobat.
Chipset
merupakan komponen yang berperan penting pada perangkat elektronik. Komponen yang
terdiri dari beberapa chip berukuran mikro ini, bertugas untuk mengatur lalu
lintas data dan menentukan piranti apa yang harus bekerja.
Jika
di komputer chipset hanya bertugas untuk mengontrol memori, CPU, GPU, dan
suara. Namun, pada smartphone komponen ini mempunyai tugas yang lebih kompleks.
Tugas tersebut termasuk mengontrol prosesor, pemrosesan grafis, memori, mengelola
USB, manajemen baterai, sensor serta konektivitas jaringan.
Pada
perangkat mobile, chipset lebih
dikenal dengan istilah System on Chip
(SoC). Namun, untuk memudahkan dalam penyebutannya maka SoC ditulis chipset
saja. Komponen ini dibuat dari material silikon dan berukuran kecil serta tipis.
Chipset
ini banyak macamnya, baik pada komputer maupun smartphone. Pada komputer sendiri, yaitu NVIDIA, AMD (ATI), VIA,
SiS dan Intel. Sedangkan pada smartphone,
yaitu MediaTek, Exynos, Snapdragon, Kirin, Bionic, dan lain-lain.
Bagaimana Cara Memilih Chipset?
Dalam
memilih chipset, bukan perusahaan pengembangnya yang harus diperhatikan. Akan
tetapi, beberapa hal seperti jumlah inti (core), kecepatan inti, arsitektur dan
manufaktur yang digunakan.
Secara
teori, semakin banyak jumlah inti, maka proses komputasinya lebih ringan karena
proses komputasi bisa dibagi ke tiap-tiap inti. Misalnya seperti mengerjakan
sebuah proyek yang besar. Agar proyek tersebut bisa cepat selesai, dalam
pengerjaannya kita bisa mendelegasikan proyek besar tersebut ke dalam sebuah
tim yang terdiri dari beberapa anggota. Sebuah inti kita analogikan seperti
anggota dalam tim tersebut. Dengan cara seperti itu pekerjaannya lebih efektif
dan bisa cepat selesai sobat.
Sedangkan
kecepatan inti merupakan kecepatan yang dimiliki oleh masing-masing inti.
Semakin tinggi nilai kecepatan yang digambarkan dalam GHz (Gigahertz), maka
semakin cepat pula inti tersebut menyelesaikan setiap tugasnya. Misalnya
kecepatan tersebut 2.0 GHz artinya inti tersebut mampu menjalankan 2 miliar
siklus setiap detiknya.
Namun
perlu diketahui, setiap inti prosesor itu tidak harus mempunyai kecepatan yang
sama. Chipset yang memiliki banyak inti biasanya memiliki beberapa inti yang
kecepatannya berbeda-beda. Kecepatan inti tersebut tidak harus selalu tinggi
karena tidak semua proses pada smartphone membutuhkan kecepatan.
Jika
semua proses komputasi hanya dikerjakan dengan inti prosesor yang berkecepatan
tinggi, sedangkan ada banyak pekerjaan (aplikasi) tidak menuntut kecepatan
setinggi itu. Hal ini menyebabkan kerjanya
tidak efisien dan boros daya, serta akan membuat perangkat mudah panas.
Sebaliknya
jika semua pekerjaan hanya diberikan pada prosesor yang berkecepatan rendah,
maka beban pekerjaan yang terlampau besar seperti halnya bermain game tidak
bisa dicapai dengan mudah dan menghasilkan frame rate yang rendah. Oleh karena
itu, kecepatan inti tersebut berbeda-beda agar lebih efisien.
Cara Membaca Spesifikasi Chipset
Untuk
memudahkan pemahaman, saya ambil contoh bagaimana cara membaca spesifikasi
chipset Qualcomm Snapdragon 720G Octa-core (2x2.3 GHz Kryo 465 Gold & 6x1.8
GHz Kryo 465 Silver). Itu artinya chipset tersebut diproduksi oleh Qualcomm. Snapdragon
720G adalah jenis chipset tersebut. Octa-core berarti terdiri dari 8 inti yang
terdiri dari dua jenis inti yang berbeda tipe, yaitu Kryo 465 Gold dan Kryo 465
Silver. Masing-masing mempunyai clock dengan kecepatan yang berbeda, yakni 2
inti dengan kecepatan 2.3 GHz dan 6 inti dengan kecepatan 1.8 GHz.
Itulah penjelasan mengenai apa itu chipset dan fungsinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu sobat sekalian dalam memilih spesifikasi chipset. Terima kasih.
Sumber : mojok.co