Halo
Sobat, setiap harinya kita tidak bisa lepas dengan yang namanya teknologi. Hal
tersebut menjadi wajar karena teknologi dapat membantu manusia. Baik membantu
dalam pekerjaan maupun kegiatan bersosial. Contohnya adalah media sosial.
Aplikasi tersebut mampu menghubungkan kita dengan orang yang berada di kejauhan.
Selain itu, kita juga bisa bertukar cerita dengan orang-orang lewat fitur yang
disediakan. Sehingga kita dapat mengetahui kabar dari seseorang tanpa perlu
bertanya dengan orang tersebut. Namun, dibalik itu semua, terdapat sistem besar
yang menyimpan semua data yang ada di media sosial tersebut. Sistem tersebut
adalah Database.
Secara
singkat database adalah sekumpulan data dan informasi yang tersimpan dan
tersusun rapi pada ruang penyimpanan komputer. Akan tetapi, yang perlu
diketahui adalah database tidak terbatas pada kumpulan data dan informasi saja,
melainkan suatu aspek penting dalam sistem informasi yang memiliki fungsi
sebagai gudang penyimpanan data yang dikelola berdasarkan metode tertentu untuk
nantinya diolah lebih lanjut. Pada penerapannya, database tidak hanya
diimplementasikan pada lingkup IT, melainkan di segala bidang yang meliputi
perusahaan, pemerintahan, bahkan universitas dan sekolah.
Pada
saat ini pengolahan database sudah menggunakan media komputer dan diatur secara
sistematik. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengakses dan mencari
keberadaan suatu data. Data tersebut juga dapat diperiksa, diproses, dan
dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan oleh program komputer untuk menghasilkan
sebuah informasi.
Jenis
dan Fungsi Database
1.
Operational Database
Database
tipe ini berfungsi untuk tempat mengelola data secara dinamis dan real-time
yang memungkinkan pengguna untuk melakukan, melihat, maupun memodifikasi data.
Modifikasi tersebut meliputi mengubah, menambah, atau menghapus data secara
langsung melalaui hardware yang digunakan. Database ini juga biasa dikenal
dengan sebutan database On Line Transaction Processing karena fitur yang
dimilikinya. Dengan memanfaatkan database ini pengguna dapat menyimpan
data-data secara rinci dan mudah dalam mengaksesnya. Adapun produk dari tipe
database ini yaitu JSON dan XML.
JSON
yang merupakan singkatan dari JavaScript Object Notation adalah suatu format
file yang menggunakan teks untuk mengirimkan data. JSON memiliki kelebihan
yaitu sinkronisasi data yang dapat dikerjakan secara real-time. Format
ini biasa dipakai oleh pengguna untuk bertukar data melalui web server ataupun
web browser. Sesuai dengan namanya, format JSON merupakan pengembangan dari
bahasa pemrograman JavaScript. File dari JSON sendiri memiliki ekstensi khusus
yaitu “. json”.
Sedangkan,
XML merupakan singkatan dari Extensible Markup Language. XML
sendiri adalah suatu bahasa pada program markup yang memiliki aturan untuk
memberikan dua kode dokumen yang berbeda agar dapat dibaca atau diketahui oleh
komputer maupun manusia. Melalui XML, sistem akan menghasilkan sebuah format data
yang berupa teks untuk merepresentasikan sebuah struktur pada basis data. Sama
seperti JSON, XML juga bisa mensinkronisasi data secara real-time bagi
pengguna.
2.
Distributed Database
Pada
tipe ini database memiliki dua atau lebih berkas yang terletak di situs yang
berbeda, baik di jaringan yang sama maupun di jaringan yang berbeda. Database
ini berfungsi untuk mengelompokkan tiap-tiap departemen melalui fungsi yang
berbeda. Dalam penerapannya, database tipe ini menggunakan sistem yang berfungsi
untuk mendistribusikan database lewat workgroup locale di kantor
regional, kantor cabang, ataupun di lokasi kerja yang masih berkaitan.
Meskipun
tersebar, database ini masih saling berkaitan tentunya. Database ini juga bisa
diakses secara bersamaan. Cara kerjanya yaitu melalui administrator, database
mendistribusikan sekumpulan data di beberapa lokasi yang berada di server
jaringan secara teroganisir. Database yang terdistribusi tersebut mampu
meningkatkan kinerja bagi end user karena sistemnya yang unik. Adapun produk
dari database tipe ini adalah Microsoft Access.
Microsoft
Access sendiri merupakan suatu sistem DBMS yang
mengkombinasikan Microsoft Jet Database Engine dengan alat pengembang perangkat
lunak. Software ini memungkinkan pengguna untuk dapat mengimpor atau
menghubungkan langsung ke data yang tersimpan di database lainnya. Aplikasi ini
memiliki format penyimpanan data sendiri.
3.
Database Warehouse
Sistem
database ini biasa digunakan untuk analisa dan pelaporan data. Berdasarkan
pengertiannya, database warehouse merupakan suatu repositori sentral data yang
terpadu dari satu atau lebih sumber yang berbeda. Dalam sistemnya, database ini
memiliki tempat untuk menyimpan data teerkini dan terdapat pula histori tempat
yang telah dipakai untuk digunakan sebagai laporan analisis. Cara kerjanya
yaitu, pada mulanya data yang disimpan di warehouse diunggah dari sistem
operasi. Data-data tersebut bisa melalui penyimpanan operasional yang
dimungkinkan juga untuk melakukan pembersihan data. Produk dari database
warehouse salah satunya adalah Microsoft SQL Server.
Microsoft
SQL Server merupakan suatu produk database yang dibentuk oleh
Microsoft. Sebagai sebuah server, sistem ini juga memiliki tujuan untuk
mengambil, dan menyimpan sebuah data sesuai dengan permintaan pada aplikasi.
Microsoft sendiri telah memasarkan 12 edisi yang berbeda pada sistem ini. hal
tersebut guna memberikan pilihan bagi pengguna dan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan yang berbeda.
4.
Relational Database
Database
tipe ini merupakan database yang paling populer dan pada umumnya menggunakan
sistem Structured Query Language (SQL). Dalam sistem manajemen datanya,
hubungan setiap data memiliki sifat yang relasional serta tersimpan dalam
bentuk kolom dan baris. Karena menggunakan sistem SQL, RDBMS ini memiliki fitur
untuk memberi perintah menyisipkan, memperbarui, menghapus, dan mencari
informasi yang dibutuhkan.
Baca Juga: Perbedaan Database SQL dan NoSQL
Sistem
ini berkerja pada setiap tabel yang memiliki unique field key. Field key
tersebut berfungsi untuk menghubungkan satu tabel data dengan tabel data
lainnya. Karena kepopulerannya, tipe database ini banyak menghasilkan produk
aplikasi, diantaranya adalah MySQL, PostgreSQL, MemSQL, MariaDB, Oracle, dan
lain-lain.
Itulah
4 jenis database yang sering digunakan beserta fungsi dan contohnya. Database
memiliki banyak manfaat yang dapat membantu pekerjaan manusia. Database juga
merupakan instrumen yang penting bagi programmer untuk membuat sebuah aplikasi.
Dengan mengenal beberapa tipe database ini akan mempermudah Sobat dalam
mengumpulkan data, menyimpan data, menghapus data, mengelompokkan data, dan
tentunya masih banyak lagi.